Virall,, Tiga Bulan Dis3kap Dan Ditelantarkan Suami Hingga Kurus Kering, Wanit4 Ini Akhirnya....

Virall,, Tiga Bulan Dis3kap Dan Ditelantarkan Suami Hingga Kurus Kering, Wanit4 Ini Akhirnya....


Kisah pilu dialami Sindi Purnama Sari (25). Wanita Palembang, warga Kertapati ini meninggal dunia, diduga jadi korban penyekapan oleh suaminya sendiri. Beredar foto Sindi dalam keadaan kurus kering. Padahal sebelumnya ia terlihat cantik dan segar.

Sindi Purnama Sari sempat dibawa ke rumah sakit Hermina Palembang oleh keluarganya. Lantaran tubuhnya yang sangat ringkih, hanya tinggal kulit berbalut tulang.

Sindi pun masih sempat mengucapkan kalimat terakhirnya saat ia dirawat di rumah sakit. Sebelum ajal menjemput, wanita berjilbab itu dengan nada terengah engah masih sempat mengucapkan beberapa kalimat kepada kakaknya yang menungguinya di ruang ICU.

Ia selalu mengucapkan kalimat kalau suaminya, Wahyu sudah sering mengancam dirinya.
 
"Wahyu jahat, dia jahat, dia selalu ngancam, Saya mau pulang. Ini kata kata terakhir dia saat di rawat di ICU RS Hermina, Palembang," ungkap Purwanto (32) dan Putra (30) kakak korban.

Meninggalnya Sindi Purnama Sari (25), seorang IRT yang diduga ditelantarkan dan disekap di kamar oleh suaminya, WS (26), menyisakan cerita pilu tentang anak semata wayangnya, MAH (3).

Sindi, yang menikah dengan terlapor pada September 2020, meninggalkan seorang putra yang kini berusia tiga tahun.



"Ya pak kurang lebih 4 tahun pak adik saya ini menikah dengan terlapor pada bulan September 2020 lalu," ungkap Purwanto.

Purwanto menuturkan bahwa MAH terlihat mengalami trauma akibat perlakuan yang diduga dilakukan oleh terlapor.

"Saat adik saya hendak dibawa ke RS Hermina saat itu, banyak tetangga bercerita kepada kami, anaknya Sindi setiap hari ini menjerit-jerit ketakutan," ungkapnya.

Menurut penuturan tetangga, Sindi dan anaknya sering ditinggal berdua di dalam rumah dalam kondisi terkunci dari luar.

"Tetangga bercerita banyak pak kepada kami, tetapi saat itu kami panik," kata Purwanto.

Saat itu, Purwanto dan keluarga langsung membawa MAH. "MAH seperti ketakutan, dan saat digendong menyebut-nyebut 'Hantu, hantu, hantu, Abi, Abi, abi,' sambil menangis histeris," bebernya.

Kata "Abi" kemungkinan merujuk pada panggilan anak kepada ayahnya.Kini, Purwanto mengatakan bahwa kondisi MAH sudah membaik dan mulai mau diajak berbicara.

"Alhamdulillah kondisi anaknya sudah membaik pak. Dan MAH ada di kami. Dan keadaan sehat," katanya.

Atas laporan yang telah dibuat kepada pihak kepolisian Polrestabes Palembang, Purwanto, mewakili keluarganya, berharap agar terlapor segera ditangkap dan diadili.

"Saya berharap pelaku ditangkap pak. Dan mempertanggungjawabkan atas ulahnya," harapnya.